"MENJEMPUT ASA YANG HILANG"
Fotografer : Asep Saeful Rochman |
Ima
Mutasim Lahir di kuningan pada tanggal 12
februari 1986. Ia berasal dari lingkungan keluarga sederhana. Anak ke empat
dari sepuluh bersaudara pasangan K.H. Faqihudin dan Hjh. Idhah faridoh
Perjalanan
hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan yang panjang dan berat. Dengan alasan
ingin sekolah, Pada usia empat tahun ia
bertekad untuk berpisah dengan kedua orang tua dan ikut bersama keluarga
pamannya di Indramayu. Kemudian Ia masuk
di TK Fatahilah dan lulus pada tahun 1992, setelah lulus dari TK Fatahilah Ia melanjutkan
ke MI Fatahillah. Ketika menginjak di kelas dua MI, Ia mulai merasakan ada
sesuatu yang kurang dalam hidupnya, yakni sebuah kehangatan kedua orang tua dan
keluarga yang tidak didapatkan lagi selama hampir tiga tahun. Akhirnya Ia memutuskan
untuk pindah sekolah ke kampung halamannya di desa Karang Anyar, Kuningan.
Tanpa ada
hambatan yang berarti dikampung halamannya Ia mampu menamatkan sekolah dasar
pada tahun 1998. Setelah itu Ia pergi ke Pondok Pesantren Salafi di daerah Kadugede,
Kuningan dan menimba ilmu Agama disana tanpa melanjutkan ke sekolah SLTP yang
bersipat formal.
Semasa di
pesantren ia mampu cepat beradaftasi dengan lingkungan dan tidak pernah
merenung akan kerinduan kepada keluarga seperti yang terjadi pada anak-anak lain
seusianya, mungkin karena Ia sudah terbiasa terpisah dengan orang tua sejak
usia empat tahun. Namun sayang seribu sayang setelah usia dipesantrennya hampir
genap dua tahun Ia harus sering pulang karena factor keterbatasan ekonomi dari
orang tuanya, akhirnya genap di usia dua tahun pesantren Ia sudah tidak pernah
berangkat lagi untuk menimba ilmu, sehingga harus terdiam dan terpana di
kampungnya sampai pada usia 19 tahun tanpa pesantren dan sekolah
Di usia yang
terbilang hampir dewasa, ia sering merenung dan berpikir akan makna kehidupan
yang di jalaninya, seolah-olah hidup ini tiada arti tanpa menimba ilmu, tanpa
pesantren dan tanpa sekolah, sehingga pada titik klimaksnya Ia mengambil
keputusan di luar dugaan kedua orang tuanya, yakni Ia harus sekolah lagi.
Tanpa proses
berpikir yang begitu panjang, Ia bertekad ke Indramayu mengunjungi kembali
pamannya yang semasa kecil Ia pernah hidup bersamanya dengan tujuan mencari
kerja untuk melanjutkan sekolah. Respon positif diterima oleh pamannya, dengan
modal ilmu di pesantren selama dua tahun, Ia di masukan menjadi Staf pengajar
di madrasah diniyah. Sembari menutupi kekosongan di pagi hari Ia menjadi
petugas kebersihan dimadrasah tersebut. Dengan usaha yang keras dan niat yang
bersungguh-sungguh, kemudian Ia mendaptar kejar paket B seatra SMP dan lulus
pada tahun 2005.
Pintu gerbang
pendidikan baru sudah di mulai olehnya, maka selanjutnya Ia mendaftar di
Madrasah Aliyah Fatahilah yaitu sekolah dengan nama yayasan yang sama ketika
sekolah TK dan MI masa kanak-kanak dulu. Dari sekolah ini Ia mulai mengenal
akan pentingnya pendidikan baik formal ataupun informal, dasar pemikiran ini
muncul karena kapasitas Ia di pagi hari sebagai Siswa dan di siang hari sebagai
Guru Diniyah yang pastinya kedua latar
belakang ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologinya.
Di samping
kegiatannya sebagai Siswa MA dan Guru Diniyah ia juga aktif di Organisasi Intra
Sekolah dan menjabat sebagai ketua osis, tentu ini pengalaman pertamanya dalam
memimpin sebuah organisasi dan kemudian di lingkungan masyarakatnya berkiprah
menjadi Ketua Remaja Masjid. kegiatan ini terus berjalan mewarnai hidupnya
sampai mampu mendapatkan Ijazah MA yang di cita-citakannya di tahun 2008. Dua
langkah mimpinya telah Ia gapai, namun semuanya
tidak berhenti sampai disitu. Sekalipun dengan modal yang serba kekurangan Ia ingin
bermimpi yang lebih besar yakni menggapai pendidikan kejenjang yang lebih
tinggi. Walhasil melalui sebuah proses yang panjang ia mendaftar ke STAIN
Cirebon sekarang IAIN dan masuk dijurusan Dakwah hingga sekarang.
Sebagai bahan
pengembangan diri, karena ia sudah senang berorganisasi sejak di MA, maka ia
pun masuk di berbagai organisasi intra dan ekstra,yaitu himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) sebagai Ketua Umum Komisariat periode 2009-2010 sekarang menjadi
pengurus Cabang di Departemen PTKP Periode 2010-201, Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) di Bidang INFOKOM dan
Broadcast Community Centre sebagai Direktur Utama .
Demikian
sekelumit tentang perjalanan sosok Ima Mutasim yang mungkin akan selalu haus
dengan pendidikan untuk membangun mimpi-mimpinya yang sempat runtuh bahkan
Hampir punah tertindas iringan zaman, semoga Ia mampu membangun puing-puing
yang runtuh dan berserakan dalam hidupnya dan menjemput asanya yang hilang untuk menggapai semua mimpi-mimpinya.
Semuanya berawal dari mimpi…BOY……!
SILSILAH KETURUNAN
EMBAH
SINDANG KATAWANG Mempunyai Putra SYEKH NAWAWI
SYEKH
NAWAWI Mempunyai Putra SYEKH MU’TASIM
SYEKH
MU’TASIM Mempunyai Putra SYEKH SOBARUDIN
SYEKH
SOBARUDIN Mempunyai Putra SYEKH MUTOHIR
SYEKH MUTOHIR yang
tercatat mempunyai dua orang putra :
1.
SYEKH HASAN ROFI’I
-
SYEKH HASAN ROFI’I
Mempunyai Putra K.H. ANSORI
-
K.H. ANSORI Mempunyai
Putra K.H. NAHROWI
-
K.H. NAHROWI Mempunyai
Putri NY. HJ. SUKRIYAH
-
NY. SUKRIYAH Mempunyai
Putri NY. HJ. SITI RUHAMSIH
-
NY. HJ. SITI RUHAMSIH Mempunyai Putra K.H. FAQIHUDIN
2.
SYEKH A’ROF
- SYEKH A’ROF Mempunyai Putra K.H.
ARROMLI
- K.H. ARROMLI Mempunyai Putra K.H.
AMIN ANWAR
- K.H. AMIN ANWAR Mempunyai Putri NY. SITI FATIMAH
- NY. SITI FATIMAH Mempunyai Putri NY. IDOH FARIDHOH
K.H. FAQIHUDIN putra dari NY. HJ. SITI
RUHAMSIH menikah dengan NY. IDOH
FARIDHOH putri dari NY. SITI FATIMAH
dan mempunyai sepuluh putra/I (Ahlul Bait).
Keterangan : Nama-Nama keturunan diatas, kami tulis hanya yang
berkaitan dengan garis keturunan K.H.
FAQIHUDIN.
GARIS KETURUNAN DARI ISTRI (IBU KAMI)
NY. IDOH FARIDHOH (Ibu Kami) putai dari NY.
SITI FATIMAH
NY. SITI FATIMAH putri dari NY. SITI ROHMAH (Istri
K. H. ANWAR)
NY. SITI ROHMAH putri dari NY. HJ. SITI
NURJANAH ( Istri K.H. ABDUL JALIL)
NY. HJ. SITI NURJANAH Putri dari SYEKH HASAN MUNAWI
SYEKH HASAN MUNAWI Putra dari SYEKH QOBIL
SYEKH QOBIL Putra dari SYEKH SURABAYA
SYEKH SURABAYA Putra dari SYEKH ALIYAMAN
SYEKH ALIYAMAN Putra dari NY. HJ. SITI
RO’ISAYAH
NY. HJ. SITI ROISAYAH Putri dari SYEKH SULTAN
HASANUDIN BANTEN
SYEKH SULTAN HASANUDIN
BANTEN Putra dari SYEKH SYARIF HIDAYATULLAH (SUNAN GUNUNG JATI CIREBON)
Comments
Post a Comment
thankzzz taz komenxx.....