BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan
seiringya perkembangan media komunikasi ternyata perlu tentunya memperhatikan
tentang jenis komunikasi yang dilakukan. Dalam prakteknya apakah komunkasi yang
dilakukan itu bisa sesuai rendana atau tujuan yang diharapakan atau malah
sebaliknya sangat jauh dari apa yang diharapkan. Maka dari itu perlu untuk
mengetahui dan mampu melaksanakan bagaimana komunikasi yang efektif.
Karena pada
zaman yang modern, komunikasi yang efektif sangat diperlukan sekali. Karena
kalau kita tidak bisa berkomunikasi dengan efektif maka kita kan teringgal
dengan pesaing-pesaing kita yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
- mengetahui pengertian dari komunikasi massa, efektifitas?
- apa fungsi dari komunikasi massa?
- Bagaimana teori-teori efek komunikasi massa?
- Apa faktor yang mempengaruhi komunikasi massa?
- Bagaimana komunikasi massa yang efektif?
1.3 Tujuan
- mengetahui pengertian dari komunikasi massa, efektifitas?
- apa fungsi dari komunikasi massa?
- Bagaimana teori-teori efek komunikasi massa?
- Apa faktor yang mempengaruhi komunikasi massa?
- Bagaimana komunikasi massa yang efektif?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Komunikasi Massa
Mengenai
pengertian komunikasi massa ada beberapa pendapat. Bittner (1980): komunikasi
massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar
orang. Gerbner (1967): komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang
berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling
luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari pengertian diatas maka
definisi dari komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (Media
cetak, elektronik).
2.2. Fungsi-fungsi komunkasi massa
Ada banyak
fungsi komunkasi massa, itu dilihat dari latar belakang dan tujuan yang
berbeda. Komunikasi yang tujuannya untuk pendidikan dan ada pula yang tujuannya
untuk mempengaruhi khalayak masyarakat, kepentingan politik, memberikan
hiburan.
Menurut Jay
black dan Frederick C. Whitney (1988) fungsi komunikasi massa adalah;
Mengimpormasikan, memberi hiburan, membujuk, transmisi budaya. Lain dengan
halnya yang diunkapkan oleh Harold D. Lasswell menyebutkan fungsi dari
komuniasi massa adalah fungsi pengawasan, fungsi kolerasi, fungsi pewarisan
sosial.
1. Informasi
Informasi
merupakan sesuatu yang sangat penting dalam komunikasi massa. Koponen yang
paling penting untuk meengetahui fungsi informasi itu sendiri adalah
berita-berita yang disajikan. Iklan juga bisa berfungsi pemberi informasi
disamping fungsi-fungsi yang lainya.
Dalam sebuah
informasi itu terkandung fakta-fakta seperti fakta-fakta yang dilihat oleh
seorang wartawan yang dituangkan dalam sebuah tulisan. Dalamnya terkandung
unsur 5W+1H tetapi saat ini tidak hanya sekedar itu, ditambah peliputan yang
secara mendalam.
2. Hiburan
Hiburan
merupakan salah satu yang dibutuhkan. Seperti suami dan istri yang sibuk keluar
rumah untuk kerja dan anak-anak yang sibuk sekolah maka pada kesempatan
berkumpul maka sebagian besar pada waktu-waktu habis isya, dimana semuanya
berkumpul dan santai-santai. Dalam situasi tersebut maka mereka memerlukan
hiburan untuk melepas lelah ketika siang hari. Jadi hubungannya dengan media
massa yang menyiarkan acara pada waktu-waktu itu bukan hiburan maka jarang
diminati oleh khalayak atau penonton.
Begitu juga
dengan media cetak, seperti majalah tidak semua itu isinya tentang informasi
tetapi juga diisi dengan hiburan, misalnya ada gambar gambar dan sebagainya.
3. Persuasi
Dalam dunia
komunikasi massa funsi persuasi tidak kalah pentingnya dengan hiburan dan
informasi. Seperti kita bisa lihat dalam sebuah artikel, tajuk rencana, surat
pembaca ternyata jika kita liat lebih mendalam ternyata terdapat fungsi
persuasi.
Banyak lagi
hal yang dibaca, didengar, dilihat oleh khalayak yang penuh mengandung
kepentingan persuasi. Menurut Josep A. Devito (1997) fungsi dari persuasi
adalah merupakan sesuatu yang penting dari komunikasi massa. Persuasi dapat
muncul dalam beberapa bentuk, yaitu;
- Mengukuhkan atau memperkuat sifat, kepercayaan, atau nilai seseorang
- Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang
- Menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu
- Memperkenalkan etika atau menawarkan nilai tertentu
Media massa
sering kali membuat atau mengukuhkan sesuatu yang sudah kita yakini. Seperti
halanya dalah acara pengajian ataupun sebuah acara yang bernuansakan religius
yang diadakan dalam media televisi. Secara tidak sadar, bahwa media telah
mengukuhkan nilai yang diyakini oleh seseorang.
4. Transmisi budaya
Transmisi
budaya hadir dalam bentuk komunikasi yang berakibat pada penerimaan individu.
Dalam prosesnya bentuk komunikasi dipengaruhi dan ada kaitannya dengan
pengetahuan dan pengalaman individu. Melalui individu, komunikasi menjadi
bagian dari pangalaman kelompok, audience berbagai jenis, dan individu
menjadi bagian dari suatu massa. Hal ini merupakan pengalam yang kemudian di
lakukan kembali dalam bentuk komunikasi. Warisan kemudian adalah dampak
akumulasi budaya dan masyarakat sebelumnya yang sudah menjadi hak asasi
manusia. Kemudian hal itu dipindahkan oleh individu, orang tua, kawan sebaya,
kelompok primer dan sekunder dan proses pendidikan.
5. Mendorong kohesi sosial
Kohesi yang
dimaksud di sini adalah penyatuan. Dengan kata lain bahwa media massa mendorong
masyarakat untuk bersatu memikirkan dirinya bahwa bercerai-berai bukan keadaan
yang baik bagi kehidupan mereka.
Akan tetapi, mempunyai fungsi
menyatukan atau integrasi sosial, sebenarnya media juga memiliki peluang untuk
menciptakan disintegrasi sosial.
6. Pengawasan
Menurut
Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya menunjuk pada
pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di
sekitar kita. Fungsi pengawasan disini dibagi menjadi dua, yaitu; pengawasan
peringatan (warning or beworesurveillance) dan pengawasan instrumental
(instrumental surveillance).
Fungsi
pengawasan peringatan itu berkaitan erat dengan berbahaya atau tidaknya yang
akibatnya bisa menimbulkan kerusakan secara fisik. Contoh bencana gunung
berapi, gempa, wabah penyakit. Sedangkan fungsi pengawasan instrumental adalah
aktualisasi informasi yang berguna bagi mansyarakat, seperti harga kebutuhan
pokok (beras, minyak dll) dan juga mengenai produk-produk baru.
7. Kolerasi
Fungsi dari
kolerasi adalah sebagai penghubung dari bagian-bagian masyarakat agar sesuai
dengan lingkungannya. Peran media disini adalah peran media massa sebagai
penghubung antara berbagai komponen masyarakat.
8. Pewarisan sosial
Dalam hal ini
media massa berfungsi sebagai pendidik, baik menyangkut pendidikan formal
maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan,
nilai, norma, pranata, dan etika dari satu geberasi ke generasi selanjutnya.
9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif
Komuniakasi
massa adalah alat untuk memberi informasi tetapi dalam pemberian informasi yang
diungkapkan mengandung motif-motif tertentu untuk melawan kemapanan. Memang
sudah diakui bahwa komunikasi massa juga bisa berperan sebagai media untuk
memperkuat kekuasaan, tetapi bisa juga sebaliknya.
10. Menggugat hubungan trikotomi
Dalam kajian
komunikasi hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Jadi
tugas dari komunikasi massa melalui media massa untuk mengubah hubungan
trikotomi yang tidak adil menjadi adil kembali atau yang tidak sehat menjadi
sehatkembali.
2.3. Teori Efek
Dalam kajian
komunikasi massa dikenal tiga teori efek, yaitu; (1) efek tak terbatas (unlimited
effect); (2) efek terbatas (limited effect); (3) efek moderat (not
so limited effect).1
1. Efek tak terbatas (unlimited effect) 1930-1950
Menurut teori
ini media massa mempunyai kekuatan luar biasa (all powerfull). Efek
tidak terbatas ini didasarkan pada teori atau model peluru (bullet)
atau jarum hipodermik (hypodermic needle). Disini media massa
diibaratkan peluru. Jika peluru ditembakan ke sasaran, sasaran itu tidak akan
bisa menghindar. Analogi ini menujukan bahwa peluru mempunyai kekuatan yang
luar biasa di dalam usaha “mempengaruhi” sasaran. Hal inilah yang
mendasari media massa mempunyai efek tak terbatas.
Efek ini didasarkan atas
asumsi-asumsi sebagai berikut;
- Ada hubungan lansung antara isi pesan dengan efek yang ditimbulkan
- Penerima pesan tidak mempunyai sumber sosial dan psikologis untuk menolak upaya yang dilakukan oleh media massa.
Dengan
semakin berkembangya komunikasi massa efek tak terbatas banyak mendapatkan
kritikan, meskipun demikian, teori ini diyakini masih memiliki pengaruh yang
kuat dalam membentuk benak audience. Ada beberapa alasan yang
mendukun, yaitu;
- Pengulangan (Redundancy)
- Mengidentifikasi dan memfokuskan pada Audience tertentu yag ditargetkan.
2. Efek terbatas (limited effect) 1956-1970
Efek terbatas
dikenalkan oleh Joseph Klaper. Ia pernah menulis disertasi tentang efek
terbatas media massa. Klaper menyimpulkan bahwa media massa mempunyai efek
terbatas berdasarkan penelitiannya terhadap kasus. Ia menyimpulkan dari hasil
penelitinnya bahwa ketiak media massa menawarkan isi yang diberitakan ternyata
hanya sedikit yang bisa mengubah pandangan dan perilaku audience. Sebagai
contoh pada kampanye politik hanya sedikit yang mengubah pemilihannya ketiak
sepanjang kampanye.
Persoalanya
sekarang mengapa efek terbatas bisa terjadi? Ada dua alasan yang dapat
dikemukakan.
- Rendahnya terpaan media massa
- Perlawanan
3. Efek moderat (not so limited effect) 1970-1980-an
Efek moderat
mempunyai implikasi yang positif bagi perkembangan studi media massa. Disini
membicarakan tentang bahwa sebelum sebuah pesan disiarkan perlu direncanakan
dan diformat secara matang dan lebih baik. Sebab bagaimanapun pesan itu
mempunyai dampak. Tetapi perlu diingat bahwa pesan tidak serta merta diterima
oleh audience secara membabi buta. Artinya banyak variabel ikut
mempengaruhi proses penerimaan pesan. Dengan kata lain, efek dimiliki media
massa, tetapi peneriamaan efek itu juga dipengaruhi oleh faktor lain
(pendidikan, linkungan sosial, kebutuhan dan sistem yang dianutnya).
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi
Komunikasi
mempunyai efek yang diwujudkan dalam tiga hal; efek kognitif (pengetahuan),
afektif (emosional dan perasaan), behavioral (perubahan pada perilaku). Dalam
perkembangan komunikasi ternyata proses pengaruh tidak dapat berdiri sendiri.
Dengan kata lain, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
1. Faktor individu
Pengaruh
faktor individu itu berdampak pada penerimaan pesan yang ini sangat erat
kaitannya dengan psikologi. Ada banyak faktor pribadi anata lain selective
attention, selective perception, dan selective retention, motivasi dan
pengetahuan, kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan, pembujukan,
kepribadian dan penyesuaian diri.
Selective
ettention adalah individu yang cenderung memperhatikan dan menerima
terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya. Dan menghindari pesan-pesan yang tidak sesuai
dengan pendapatnya. Contoh seperti seseorang yang merupakan anggota PKS akan
cenderung menghadiri atau melihat kampanye partai PKS dibanding dengan kampanye
yang lain.
Selective
perception adalah seorang individu ang secara sadar akan mencari media
yang akan bisa mendorong kecenderungan dirinya.
Selective
retention adalah kecenderungan orang hanya untuk mengingat pesan yang
sesuai dengan pendapat dan kebutuhan dirinya. Sebagai contoh seorang duda atau
janda kebetulan melihat acara televisi tentang perkawinan. Pada saat bersamaan
orang tersebut ingin mencari pasangan hidup lagi.
2. Faktor sosial
Ada beberapa
faktor dalam sosial yang mempengaruhi terhadap efek komunikasi, diantarany;
umur dan jenis kelamin, pendidikan dan latihan, pekerjaan dan pedapatan, agama,
tempat tinggal.
Umur dan
jenis kelamin juga sangat berpengaruh kepada penerimaan pesan. Bisa jadi umur
dan jeis kelamin sesorang akan mempengaruhi terhadap kelompok ia bergabung.
Menurut Wilbur Schramm kontek kelompok ketika komunikan menjadi anggotanya ikut
mempengaruhi peneriamaan pesan media massa. Sebagai contoh individu yang masuk
kedalam organisasi NU akan lebih mudah menerima pesan-pesan media massa yang
mendukung keberadan NU dan itu berlaku sebaliknya.
Tingkat
pendidikan yang berbeda juga berpengaruh kepada penerimaan pesan. Seperti pada
masyarakat yang tingkat pendidkannya rendah akan lebih suka tentang pemberitaan
mengenai seks, kriminal, dan kejahatan lain atau pemebitaan yang bombastis.
Berlainan dengan seorang pegawai bank yang notabennya berpendidikan tinggi
lebih suka bisnis indonesia, infobank.
Agama juga
ikut mempengaruhi efek penerimaan pesan. Agama akan menjadi faktor penentu
organisasi apa yang akan diikuti. Akhirnya oraganisasi keagamaan yang diikuti
akan ikut menentukan proses penerimaan pesan.
2.5. Kefektifan Komunikasi Massa
Melihat dari
pengertian efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan
menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang
telah ditentukan. Jadi kefektifan dari komunikasi massa bisa diukur dari
tujuannya. Apakah tujuan komunikasi massa udah tercapai? Apakah sudah tepat
sasaran sesuai yang dinginkan dari komunikasi massa? Apakah feedback yang
timbul sudah sesuai dengan prediksi atau apa yang diharapkan?
Dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut kita berfikir lagi kebelakang. Dari yang sudah
dijelaskan bahwa dalam konunikasi massa kita harus memperhatikan tentang
keadaan khalayak, bisa jadi tentang psikologi dan sosiologi khalayak. sebelum
terjun kelapangan kita harus mengetahui terlebih dahulu keadaan khalayaknya.
BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi
massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar
orang.
Fungsi dari
komunikasi massa adalah mengimpormasikan, memberi hiburan, membujuk, transmisi
budaya. Lain dengan halnya yang diunkapkan oleh Harold D. Lasswell menyebutkan
fungsi dari komuniasi massa adalah fungsi pengawasan, fungsi kolerasi, fungsi
pewarisan sosial.
Dalam kajian
komunikasi massa dikenal tiga teori efek, yaitu; (1) efek tak terbatas (unlimited
effect); (2) efek terbatas (limited effect); (3) efek moderat (not
so limited effect).
Efek dari
komunikasi massa mengakibatkan beberapa efek, yaitu;efek kehadiran media massa,
efek kognitif komunikasi massa, efek afektif komunikasi massa, efek behavioral
komunikasi massa.
Komunikasi
mempunyai efek yang diwujudkan dalam tiga hal; efek kognitif (pengetahuan),
afektif (emosional dan perasaan), behavioral (perubahan pada perilaku). Dalam
perkembangan komunikasi ternyata proses pengaruh tidak dapat berdiri sendiri.
Dengan kata lain, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor
individu dan faktor sosial.
Daftar Pustaka
http://dewi.students-blog.undip.ac.id/2009/05/27/perbedaan-efisiensi-dan-efektivitas/
Mulyana Deddy, Komunikasi
Efketif, 2004 (Badung; PT Remaja Rosdakarya).
Nurudin, Pengantar Komunkasi
Massa, 2007. (Jakarta; PT RajaGraindo Persada)
Rahmat Jalaludin, Psikologi
Komunikasi, 2008 (Bandung; PT Remaja Rosdakarya)
Deddy Mulyana,
Komunikasi Efketif, (Badung; PT Remaja Rosdakarya) 2004, hal 3
Nurudin, Pengantar Komunkasi
Massa, (Jakarta; PT RajaGraindo Persada) 2007, hal 4
Jalaludin Rahmat, Psikologi
Komunikasi, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya) 2008, hal 188
Jalaludin Rahmat, Psikologi
Komunikasi,..hal 188
http://dewi.students-blog.undip.ac.id/2009/05/27/perbedaan-efisiensi-dan-efektivitas/
Nurudin, Pengantar Komunkasi
Massa….hal 64
Nurudin, Pengantar Komunkasi
Massa….hal 66
Nurudin, Pengantar Komunkasi
Massa….hal 72
Nurudin, Pengantar Komunkasi
Massa….hal 75
Nurudin, Pengantar Komunkasi Massa….hal
77
Comments
Post a Comment
thankzzz taz komenxx.....